TIMNAS INDONESIA SIAP MELAJUT KE PENTAS DUNIA

Skenario Indonesia Melaju Putaran ketiga

 

Timnas Indonesia hanya membutuhkan 1 kemenangan atau dua kali imbang untuk menyegel posisi kedua grup sekaligus lolos ke putaran ketiga.

Kans Indonesia meraih tiga poin besar saat ber sua dengan negara Filipina . Jika mampu mencatat kemenangan , indonesia akan meraih poin 11 dan tidak akan mungkin dikejar Vietnam di posisi ketiga. meskipun nanti akan menang di dalam dua pertandingan terakhir , vietnam hanya mampu mengumpulkan 9 poin saja 

skenario kedua adalah jika mampu imbang melawan irak dan seri pada saat melawan filipina ,Timnas indonesia tetap akan lolos karena unggul 

Head to Head melawan vietnam 

Skenario kedua adalah jika mampu imbang melawan Negara Irak dan seri melawan Negara filipina , timnas indonesia akan tetap lolo karena unggul Head to Head melawan Vietnam 

pada pertemuan pertama indonesia mampu menang lawan Vietnam lewat gol semata wayang Egy maulana vikri di Gelora bung Karno pada kamis (21 Maret 2024)

Kemudian pada lawatan ke Vietnam , Indonesia justru Unggul Telak 0-3 lewat gol Jay ides, Ragnar Oratmangoen , dan Ramadhan Sananta , Pertandingan tersebut di helat di stadion My Dinh , Hanoi 

Tim nasional sepak bola Indonesia

Satu-satunya penampilan tim di Olimpiade setelah merdeka adalah pada tahun 1956.Indonesia telah lima kali lolos ke Piala Asia AFC, dan penampilan terbaiknya adalah lolos ke babak gugur untuk pertama kalinya pada edisi 2023. Indonesia meraih medali perunggu pada Asian Games 1958 di Tokyo.Tim ini juga telah mencapai pertandingan final dalam Kejuaraan AFF sebanyak enam kali, namun belum pernah menjadi juara. Mereka berbagi persaingan regional dengan negara-negara ASEAN, terutama pada persaingan sepak bola Indonesia melawan Malaysia, karena adanya ketegangan politik dan budaya antar keduanya.

Sejarah

Tim Asia pertama di Piala Dunia FIFA (1934–1950-an)

Pertandingan tercatat pertama yang melibatkan tim dari Hindia Belanda adalah ketika melawan tim nasional Singapura pada tanggal 28 Maret 1921. Pertandingan tersebut dimainkan di Batavia dan Hindia Belanda menang dengan skor akhir 1-0. Kemudian diikuti dengan pertandingan melawan tim Australia XI pada Agustus 1928 (kemenangan 2-1) dan tim dari Shanghai dua tahun kemudian (hasil imbang 4-4).

Pada tahun 1934, sebuah tim dari Jawa mewakili Hindia Belanda di Pertandingan Kejuaraan Timur Jauh yang dimainkan di Manila,Filipina Setelah mengalahkan Jepang 7-1 pada pertandingan pertamanya, dua pertandingan berikutnya berakhir dengan kekalahan (2-0 dari Tiongkok dan 3-2 dari tuan rumah) yang mengakibatkan tim nasional Jawa hanya menempati posisi kedua di turnamen tersebut. Meskipun tidak diakui oleh PSSI, pertandingan-pertandingan ini diakui oleh peringkat Elo Sepak Bola Dunia sebagai pertandingan pertama yang melibatkan tim nasional Indonesia

Hindia Belanda adalah tim Asia pertama yang berpartisipasi di Piala Dunia FIFA 1938 di Prancis, ketika tim ini lolos ke turnamen tahun 1938 setelah Jepang mengundurkan diri dari babak kualifikasi. Kekalahan 6-0 dari Hongaria, di babak penyisihan grup di Reims, tetap menjadi satu-satunya penampilan tim ini di Piala Dunia.

Kemerdekaan (1950-an–1984)

Setelah Perang Dunia II, yang diikuti dengan Revolusi Indonesia, puncak sejarah sepak bola Indonesia terjadi pada Olimpiade Musim Panas 1956 di Melbourne. Indonesia bermain imbang Uni Soviet, kemudian kalah 0–4 dalam pertandingan ulangan Penampilan ini menjadi satu-satunya penampilan Indonesia di ajang Olimpiade.

Pada Piala Dunia 1958 Indonesia untuk pertama kalinya membukukan penampilan pada babak kualifikasi sebagai tim nasional merdeka. Indonesia mengalahkan Tiongkok pada babak pertama, kemudian menolak bertanding melawan, Israel, pada babak berikutnya dengan alasan politik.

Di Pesta Olahraga Asia 1958, Indonesia meraih medali perunggu cabang sepak bola mengalahkan India dengan skor 4–1 pada laga perebutan tempat ketiga. Indonesia juga bermain imbang 2–2 dengan Jerman Timur dalam laga uji coba.

Tim nasional Indonesia berhasil menjuarai Turnamen Merdeka sebanyak tiga kali (1961, 1962 dan 1969). Indonesia juga menjadi juara Piala Raja 1968.Indonesia kembali berlaga pada babak kualifikasi Piala Dunia 1974. Namun, tim nasional Indonesia tereliminasi di babak pertama dengan hanya meraih satu kemenangan dari enam pertandingan melawan Selandia Baru. Pada babak kualifikasi Piala Dunia 1978, Indonesia hanya mampu memenangkan satu dari empat pertandingan melawan tuan rumah Singapura. Empat tahun kemudian pada kualifikasi Piala Dunia 1982, Indonesia mencatatkan dua kemenangan atas Tionghoa Taipei dan Australia

Kebangkitan sepak bola Indonesia (1985–1995)

Pada babak kualifikasi Piala Dunia FIFA 1986, Indonesia lolos dari babak pertama dengan meraih empat kemenangan, satu hasil imbang, dan satu kekalahan, sebelum akhirnya berada di puncak grup. Korea Selatan menjadi pemenang atas Indonesia di putaran kedua.

Indonesia kemudian mencapai semifinal Asian Games 1986 setelah mengalahkan Uni Emirat Arab di perempat final. Namun, timnas Indonesia pada akhirnya gagal meraih medali setelah kalah dari tuan rumah Korea Selatan di semifinal, dan dikalahkan Kuwait dalam perebutan medali perunggu.

Tonggak sejarah pada masa ini adalah keberhasilan Indonesia meraih medali emas di Pesta Olahraga Asia Tenggara (Sea Games) pada tahun 1987 setelah mengalahkan Malaysia 1-0 di final dan dan pada tahun 1991 saat mengalahkan Thailand dalam adu penalti untuk meraih gelar juara.

Pada kualifikasi Piala Dunia 1990, timnas Indonesia tidak lolos dari babak pertama dengan catatan hanya meraih satu kemenangan atas Hong Kong, tiga hasil imbang, dan dua kekalahan. Pada kualifikasi Piala Dunia 1994, Indonesia juga hanya meraih satu kemenangan atas Vietnam.

Penampilan beruntun  Timnas Indonesia di Piala Asia AFC (1995–2016)

Piala Asia AFC 1996

Penampilan pertama Indonesia di Piala Asia AFC adalah saat melawan Uni Emirat Arab di Piala Asia AFC 1996. Selama turnamen, Indonesia hanya mencetak satu poin dari hasil imbang 2-2 melawan Kuwait di babak pertama.

Piala Asia AFC 2000

Penampilan kedua tim di Piala Asia terjadi di Lebanon di Piala Asia AFC 2000; lagi, tim Indonesia hanya memperoleh satu poin dari tiga pertandingan, dan lagi-lagi, dari pertandingan melawan Kuwait yang berakhir tanpa skor dari kedua belah pihak. Indonesia membuat rekor yang lebih tinggi di Piala Asia AFC 2004, mereka berhasil mengalahkan Qatar dengan skor 2-1 untuk mencatat kemenangan pertama Indonesia dalam sejarah turnamen. Kemenangan itu tidak cukup untuk membantu mereka lolos ke babak kedua, setelah itu mereka kalah 0-5 dari tuan rumah Tiongkok dan 1–3 dari Bahrain

Piala Asia AFC 2004

Indonesia kemudian lolos ke turnamen ketiga mereka yang sukses di Piala Asia AFC 2004 dan berada satu grup dengan Tiongkok, Qatar dan Bahrain, di mana mereka memenangkan satu-satunya pertandingan melawan Qatar dengan skor 2-1, namun harus tersingkir dengan hanya meraih tiga poin

Piala Asia AFC 2007

Pada Piala Asia AFC 2007, Indonesia menjadi tuan rumah bersama dengan Malaysia, Thailand dan Vietnam, yang merupakan pertama kalinya dalam sejarah Piala Asia AFC kompetisi ini diselenggarakan oleh empat negara sekaligus. Pada pertandingan pembuka turnamen, Indonesia menghadapi Bahrain dengan gol-gol yang dicetak oleh Budi Sudarsono dan Bambang Pamungkas untuk mengamankan kemenangan 2-1. Namun, dalam dua pertandingan berikutnya, Indonesia mengalami kekalahan 2-1 dari Arab Saudi dan kalah tipis 0-1 dari Korea Selatan sehingga Indonesia gagal lolos ke babak sistem gugur.

Kejuaraan AFF

Indonesia mencapai final Kejuaraan AFF sebanyak enam kali (2000, 2002, 2004, 2010, 2016, dan 2020), meski tidak pernah berhasil mengangkat trofi. Klaim tim atas gelar regional datang di SEA Games tahun 1987 dan 1991.

Setelah era Peter Withe, ketidakmampuan untuk memenuhi target ASEAN disebut-sebut sebagai alasan “putar pintu” Indonesia dalam hal manajerial tim. Selama dua tahun, manajer Indonesia berubah dari Ivan Kolev menjadi ke pelatih lokal Benny Dollo yang kemudian dipecat pada tahun 2010. Posisi pelatih kepala kemudian dipegang oleh Alfred Riedl yang gagal mengangkat piala apapun, dan kemudian pada Juli 2011 digantikan oleh Wim Rijsbergen

Penangguhan  Timna Indonesia (2012 dan 2015–2016)

Pada Maret 2012, PSSI mendapat teguran atas kondisi sepak bola Indonesia yang terpecah belah, di mana terdapat dua liga terpisah: Liga Super pemberontak (ISL), yang tidak diakui oleh PSSI atau FIFA, dan Liga Prima (IPL). Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) mendorong PSSI bekerja sama dengan pejabat Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) untuk memperbaiki situasi, tetapi ketua KONI Tono Suratman menyatakan pada Maret 2012 bahwa KONI akan mengambil alih PSSI yang terkepung jika masalah tidak diperbaiki. FIFA tidak menyatakan apakah Indonesia akan menghadapi skorsing, namun pada 20 Maret 2012,

Pada tahun 2013, presiden PSSI Djohar Arifin Husin menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan La Nyalla Mattalitti (KPSI-PSSI) yang diprakarsai oleh FIFA dan AFC melalui Satgas Konfederasi Sepak Bola Asia. Sejak saat itu, kendali Liga Super Indonesia diambil oleh Panitia Bersama untuk tetap dikelola oleh PT Liga Indonesia hingga dibentuknya kompetisi profesional baru oleh komite.Artinya, para pemain Indonesia dari ISL bisa bermain dan bergabung dengan timnas. PSSI memanggil pemain dari kedua liga sepak bola, ISL dan IPL untuk membentengi timnas menuju kualifikasi Piala Asia 2015. Pada 7 Januari 2013.

Pada 18 Maret 2013, PSSI mengadakan kongres di Kuala Lumpur, Malaysia. Kedua belah pihak, PSSI dan KPSI (kelompok yang memisahkan diri) menyelesaikan perbedaan mereka dalam empat poin perdebatan seperti; Reunifikasi dua liga, Revisi Statuta  PSSI Mengembalikan empat anggota Komite Eksekutif PSSI yang dipecat  dan kesepakatan semua pihak dalam Nota Kesepahaman (MoU).

PSSI ditangguhkan oleh FIFA pada 30 Mei 2015, penangguhan tersebut dilakukan karena intervensi pemerintah dalam liga domestik. Penangguhan tersebut mengambil efek segera, yang artinya Indonesia tidak berhak mengikuti kualifikasi Piala Dunia 2018 sekaligus kualifikasi Piala Asia 2019, FIFA mengambil tindakan terhadap Indonesia menyusul perselisihan antara pemerintah dan asosiasi sepak bola yang mengakibatkan pembatalan kompetisi domestik.  

.

Pemulihan  Timnas Indonesia (2017–2019)

Beberapa minggu setelah finis di posisi kedua pada ajang Piala Suzuki AFF 2016, PSSI mengadakan kongres pada 8 Januari 2017 dalam upaya untuk menandatangani Luis Milla untuk menangani senior mereka dan tim U-22. Sebelum Kejuaraan AFF 2018, Milla pergi tanpa penjelasan apapun, menyebabkan kemarahan di kalangan suporter Indonesia.Indonesia tersingkir dari babak penyisihan grup di Kejuaraan AFF 2018 menyebabkan pemecatan Bima Sakti.Untuk mempersiapkan kualifikasi Piala Dunia 2022,

Pada 6 November 2019, PSSI memutuskan untuk memecat McMenemy atas kinerja tim nasional yang memburuk.Indonesia bertandang ke Malaysia dan kalah 0–2 dari saingannya dan secara resmi tersingkir dari kualifikasi Piala Dunia 2022.

Menyusul kegagalan di kualifikasi Piala Dunia, PSSI menunjuk juru taktik asal Korea Selatan, Shin Tae-yong sebagai pelatih baru Indonesia dengan harapan untuk menghidupkan kembali asa tim pada Kualifikasi Piala Asia AFC 2023 yang akan datang, berkaca pada keberhasilan Park hang-seo di Vietnam sebagai pertimbangan dalam penunjukan.

Era Shin Tae-yong (2020–sekarang)

Menyusul kegagalan di kualifikasi Piala Dunia, PSSI menunjuk juru taktik asal Korea Selatan, Shin Tae-yong sebagai pelatih baru Indonesia dengan harapan untuk menghidupkan kembali asa tim pada Kualifikasi Piala Asia AFC 2023 yang akan datang, berkaca pada keberhasilan Park hang-seo di Vietnam sebagai pertimbangan dalam penunjukan.

Di bawah kepelatihan Shin Tae-yong, mayoritas pemain tim senior dirombak dan memiliki banyak pemain muda yang mayoritas berasal dari timnas U-23. Pada Kejuaraan AFF 2020, Indonesia berhasil mencapai final dan meraih posisi runner-up dengan rata-rata usia pemain 23 tahun.

Pada babak kualifikasi Piala Asia AFC 2023, tim nasional sepak bola Indonesia mengalahkan tuan rumah Kuwait, yang juga merupakan mantan juara Asia, dengan skor 2-1. Ini merupakan kemenangan pertama Indonesia atas Kuwait setelah 42 tahun tidak pernah menang. Kemenangan tersebut mengejutkan banyak pihak. Selain itu, kemenangan ini menjadi kemenangan resmi pertama oleh tim Asia Tenggara atas tuan rumah Asia Barat sejak Thailand mengalahkan Yaman 3–0 di Sana’a pada 2004 dalam kualifikasi Piala Dunia FIFA 2006. Secara historis, ini juga menjadi kali pertama tim sepak bola Asia Tenggara memenangkan pertandingan sebagai tim tamu melawan tim Teluk Persia.

Pada pertandingan final babak kualifikasi melawan Nepal, Indonesia menang telak 7-0 di Stadion Internasional Jabir Al-Ahmad. Hasil ini memastikan lolos ke putaran final Piala Asia AFC 2023 setelah absen selama 16 tahun.

Pada 19 Juni 2023, Indonesia menjamu juara Piala Dunia FIFA 2022 Argentina dalam rangka persiapan menjalani kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026. Meski sempat bermain apik menahan sang juara dunia, Indonesia kebobolan lewat gol jarak jauh Leandro Paredes menjelang jeda babak pertama. Di babak kedua, gol sundulan Cristian Romero berhasil menambah keunggulan menjadi 2–0 untuk kemenangan Argentina.

Kualifikasi Piala Asia AFC 2023

Pada Kualifikasi Piala Asia AFC 2023, Indonesia mengalahkan tuan rumah dan mantan juara Asia, Kuwait, yang belum pernah mereka kalahkan selama 42 tahun terakhir, dengan skor 2–1 yang mengejutkan banyak orang. Kemenangan resmi pertama tim Asia Tenggara melawan tuan rumah Asia Barat sejak 2004 (ketika Thailand mengalahkan Yaman 3-0 di Sana’a selama Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2006), dan merupakan pertama kalinya dalam sejarah tim Asia Tenggara menang melawan tim Teluk Persia sebagai tim tamu. Pada pertandingan terakhir, Indonesia secara besar-besaran mengalahkan Nepal 7-0 di Stadion Internasional Jaber Al-Ahmad.

Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026

Pada tanggal 19 Juni 2023, Indonesia berkesempatan menghadapi pemegang gelar juara Piala Dunia FIFA 2022, Argentina sebagai persiapan untuk Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026. Indonesia tampil cukup bagus, namun tendangan panjang dari Leandro Paredes memastikan kemenangan 1-0 tepat sebelum jeda turun minum. Di babak kedua, Cristian Romero mencetak gol sundulan untuk menggandakan kedudukan menjadi 2-0 untuk Argentina.

Indonesia memulai perjalanan Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 dari babak pertama, saat mereka secara meyakinkan mengalahkan Brunei dengan agregat 12-0.

Di babak kedua, Indonesia ditempatkan satu grup dengan Irak dan dua tim Asia Tenggara, Vietnam, dan Filipina. Indonesia memiliki hasil awal yang buruk di babak kedua, mereka kalah telak 5-1 saat melawan Irak di Basra, dan hanya bermain imbang saat melawan Filipina di Manila pada pertandingan berikutnya.

Piala Asia AFC 2023

Indonesia mulai tahun 2024 dengan memainkan dua pertandingan persahabatan melawan Libya di Kompleks Olahraga Mardan di Turki sebelum terbang ke Qatar untuk pertandingan persahabatan terakhir melawan Iran sebagai persiapan akhir sebelum bergulirnya turnamen Piala Asia AFC 2023.

. Pada pertandingan kedua, Indonesia berhadapan dengan rival Asia Tenggara Vietnam dimana kapten, Asnawi Mangkualam mengkonversi gol dari titik penalti untuk mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut, itu adalah pertama kali Indonesia mengalahkan Vietnam setelah 7 tahun, Indonesia memperoleh 3 poin. Pada laga grup terakhir, Indonesia kalah 3-1 dari tim peringkat teratas AFC, Jepang.

Meski mengalami dua kekalahan di babak penyisihan grup,lolos ke babak 16 besar dengan finis sebagai salah satu dari empat peringkat ketiga grup terbaik yang dipastikan setelah pertandingan lain di Grup F antara Kirgizstan dan Oman berakhir seri. Untuk pertama kalinya, Indonesia lolos ke babak gugur Piala Asia AFC sejak penampilan pertama mereka di Piala Asia 1996.Indonesia menghadapi Australia di babak 16 besar, namun meskipun tampil positif, laga berakhir dengan kekalahan 4-0 karena buruknya pertahanan.

Pertentangan

Piala Tiger 1998 menyaksikan pertandingan penyisihan grup antara Thailand dan Indonesia dengan kedua tim sudah lolos ke semifinal tetapi juga sadar bahwa pemenang harus menghadapi tuan rumah Vietnam. Pemain Indonesia Mursyid Effendi dengan sengaja menendang bola ke gawang sendiri saat seorang penyerang Thailand berlari ke arah bola. Indonesia kemudian kalah dari Singapura di semifinal.

Citra Tim

Kostum Timnas Indonesia 

Selama era kolonial Belanda, tim ini berkompetisi dengan nama Hindia Belanda dalam pertandingan internasional. Mereka mengenakan jersey berwarna oranye, yang merupakan warna kebanggaan Belanda. Tidak ada dokumen resmi mengenai seragam tim, hanya beberapa foto hitam-putih dari pertandingan melawan Hungaria di Piala Dunia FIFA 1938. Namun, beberapa sumber tidak resmi menyebutkan bahwa seragam mereka terdiri atas jersey oranye, celana pendek putih, dan kaos kaki biru muda.Sejak  merdeka, seragam tim nasional Indonesia menggunakan warna merah dan putih sesuai warna bendera negara. Kombinasi warna hijau dan putih juga sempat digunakan sebagai seragam tandang, yaitu pada penampilan tim nasional di Olimpiade Musim Panas 1956 di Melbourne, Australia, hingga pertengahan dekade 1980-an.

Seragam kandang pada tahun 2010-2012 pernah menimbulkan masalah saat bertanding melawan lawan yang mengenakan seragam berwarna putih, karena kaos kaki tim nasional  berwarna putih alih-alih merah seperti biasanya. Masalah ini diselesaikan dengan menggunakan kombinasi merah-hijau-hijau (untuk pertandingan tandang) dengan mengambil celana pendek dan kaus kaki hijau dari seragam tandang, atau tetap menggunakan seragam kandang merah (untuk pertandingan kandang). Setelah kekalahan kandang pada babak kualifikasi Piala Dunia FIFA 2014 melawan Bahrain pada 6 September 2011, celana pendek merah (dengan garis warna hijau) tidak pernah digunakan lagi. Sebagai pengganti, beberapa kali digunakan kombinasi merah-putih-merah sebagai seragam kandang alternatif, seperti pada pertandingan kandang berikutnya di babak kualifikasi melawan Qatar dan Iran pada tahun yang sama.

Pada 12 November 2012, seminggu menjelang dimulainya Piala Suzuki AFF 2012, Federasi Sepak Bola Indonesia merilis desain seragam kandang dan tandang baru hasil rancangan Nike. Seragam kandang kembali menggunakan perpaduan warna merah-putih-merah seperti tahun 2008, sementara seragam tandang mengusung kombinasi putih-hijau-putih. Menurut Nino Priambodo selaku manajer pemasaran Nike Indonesia, pilihan warna hijau dimaksudkan untuk mengenang sejarah timnas pada dekade 1950-an yang pernah tampil dengan seragam hijau. Ia berharap hal tersebut dapat menginspirasi tim untuk tampil lebih baik kedepannya. Federasi Sepak Bola Indonesia juga menyiapkan celana pendek alternatif berwarna merah sebagai opsi lain untuk seragam kandang. 

Pada 31 Oktober 2014, Nike merilis desain seragam kandang dan tandang baru untuk tim nasional menjelang Kejuaraan AFF 2014. Jersey kandang didominasi warna merah dengan logo Nike berwarna putih dan garis-garis, serta aksen warna hijau pada bahu dan ujung lengan yang dibatasi garis putih. Seragam kandang mengusung perpaduan warna merah-putih-merah. Sementara itu, kostum tandang berwarna putih dengan kerah berwarna hijau, ujung lengan, dan logo Nike dalam format putih-hijau-putih.

Pada 31 Mei 2018, Nike kembali merilis seragam baru kandang dan tandang untuk timnas . Jersey kandang tetap merah namun logo Nike-nya berwarna emas terinspirasi Lambang Garuda Pancasila, dalam format warna merah-putih-merah. Sementara seragam tandang putih kini memiliki logo Nike hijau, dengan padu padan warna putih-hijau-putih.

Sejak 2020,timnas beralih menggunakan seragam anyar buatan merek lokal Mills. Seragam kandang tetap merah-putih-merah namun bertambah ilustrasi siluet di bagian depan. Selain itu terdapat pula kostum ketiga hitam dengan strip emas dan siluet serupa.

Untuk kejuaraan olahraga internasional seperti Pesta Olahraga Asia dan Pesta Olahraga Asia Tenggara, timnas tetap memakai perlengkapan merek Li-Ning alih-alih Nike atau Mills karena seluruh kontingen Indonesia berada di bawah naungan Komite Olimpiade Nasional.

Mulai 2024 (setelah gelaran Piala Asia AFC 2023 di Qatar), timnas akan menggunakan seragam baru dari merek lokal Erigo.

Stadion Timnas Indonesia 

Tim nasional  Sepak Bola Indonesia Telah banyak memanfaatkan Stadion Gelora Bung Karno  di Gelanggang Olahraga Bung Karno , Gelora Tanah Abang , Jakarta Pusat – indonesia , Sebagai Kandang Utama . Stadion kebanggaan warga ibu kota ini , sempat menjadi lokasi penyelenggaraan Final Piala Asia AFC 2007 dan saat ini Menempati peringkat ke – 42 sebagai stadion sepak bola terbesar di dunia.

Liputan media Timnas Indonesia 

Kualifikasi tim Indonesia untuk Piala Dunia FIFA 2022 dan Piala Asia AFC 2023 disiarkan oleh jaringan televisi publik free-to-air TVRI (hanya babak kedua) jaringan televisi gratis Emtek SCTV (hanya babak kedua) dan Indosiar (babak play-off dan ketiga), mulai 2021,dan Mola TV jaringan multi platform premium Polytron (hanya babak kedua), hingga 2022.

MNC Media juga menyiarkan pertandingan tim nasional tetapi dari tahun 2020 hingga 2024, MNC hanya meliput pertandingan tim nasional di Kejuaraan AFF dan Piala Asia AFC 2023 (telah lolos ke turnamen final) karena MNC-Lagardère (Kejuaraan AFF) dan kontrak kemitraan hak siar Football Marketing Asia (Piala Asia AFC). Namun, TVRI, SCTV, Indosiar, dan Mola TV hanya membeli haknya dari PSSI.

Sederet Nama Nama Yang Pernah Menjadi Nahkoda Untuk Timnas Indonesia 

Sejak pertama kali Timnas Indonesia beraksi di Piala Dunia 1938 dengan nama Hindia Belanda, sudah ada 40 pelatih yang menangani tim yang kini dijuluki Garuda itu. 

Tercatat hanya Bertje Matulapelwa dan Anatoli Polosin yang mampu mengantarkan Timnas meraih prestasi tertinggi hingga sejauh ini. Bertje mengantar Tim Garuda meraih medali emas SEA Games 1987 di Jakarta, sementara Anatoli Polosin mengantar Timnas meraih medali yang sama pada ajang yang sama empat tahun kemudian di Filipina

amun, medali emas SEA Games 1991 di Manila, Filipina, itu hingga sekarang menjadi prestasi terbaik Timnas Indonesia. Tim Garuda belum lagi meraih prestasi di segala kejuaraan internasional.

Torehan medali emas tersebut memang membuat nama Bertje Matulapelwa dan Anatoli Polosin dianggap sebagai pelatih terbaik Tim Garuda hingga saat ini. Selain membawa Timnas Indonesia meraih medali emas SEA Games 1987, Bertje juga membawa tim yang sama menjuarai Piala Kemerdekaan Indonesia 1987.

Sementara itu, Anatoli Polosin yang menangani Timnas setelah Bertje sempat lebih dulu mengantar Tim Garuda meraih medali perunggu di SEA Games 1989 di Malaysia. Tapi, pelatih asal Uni Soviet itu mampu mempersembahkan prestasi yang lebih baik di ajang yang sama pada 1991

Indonesia Nyaris Juara

selain dua pelatih tersebut , sebenarnya ada nama Antun Pogacnik , pelatih Yugoslavia yang memimpin Tim Garuda pada 1954 hingga 1963 . setelah membawa Timnas jadi semifinalis Asian Games 1954 dan melangkah hingga perempat final Olimpiade 1956  di Melbourne , Pogacnik membawa Tim Garuda mempersembahkan medali perunggu Asian Games 1958 untuk Indonesia

Kemudian ada nama Henk Wullems yang membawa timnas meraih medali perak SEA Games 1997. juga Bernard Schumm , pelatih asal jerman yang membawa tim Garuda meraih medali perunggu pada Sea Games 1999 yang merupakan edisi terakhir tim senior tampil di level Sea Games.

ya, setelah itu , atau Tepatnya Sea Games 2001 di Malaysia , Tim Sepakbola yang harus mengikutinya adalah tim U-22 , Namun hingga saat ini timnas U-23 juga belum berhasil meraih medali emas di pesta Olahraga negara Asia Tenggara itu.

Sementara Indra Sjafri mempersembahkan medali perak SEA Games 2019 di Filipina bersama Timnas U-22. Dua tahun sebelumnya, pelatih asal Spanyol, Luis Milla, hanya mempersembahkan medali perunggu di SEA Games 2017 di Malaysia.

Torehan lain Timnas adalah menjadi spesialis runner-up di Piala AFF, atau yang pertama kali digelar pada 1996 dengan nama Piala Tiger. Nandar Iskandar, Ivan Kolev, Peter Withe, dan Alfred Riedl adalah pelatih yang membawa Tim Garuda hingga ke partai puncak kejuaraan sepak bola Asia Tenggara itu, di mana Riedl dua kali membawa timnya dua kali mencapai final, yaitu 2010 dan 2016.

Prestasi Timnas Indonesia di Kategori Usia

Performa Timnas dalam satu dekade terakhir justru lebih baik di level kategori umur. Indra Sjafri mempersembahkan trofi juara Piala AFF U-19 2013 bersama Timnas U-19 yang diperkuat Evan Dimas, Hansamu Yama, dan rekan-rekan seusianya.

Tidak sampai disitu saja, Indra Sjafri yang terus berkonsentrasi dengan tim nasional kategori umur dipercaya untuk menangani Timnas U-22 selepas Luis Milla. Indra Sjafri pun kembali mempersembahkan trofi bersama Tim Garuda Muda dengan menjuarai Piala AFF U-22 2019.

Selain itu, Indra Sjafri juga membawa Timnas U-19 meraih peringkat ketiga di Piala AFF U-19 2017 dan 2018, serta Kemudian medali perak SEA Games 2019 di Filipina.

 Tim Garuda Muda asuhan Fakhri Husaini meraih trofi juara Piala AFF U-16 2018.

Daftar Pelatih Timnas Indonesia 

Belanda

  1. Johannes Christoffel van Mastenbroek 1938
  2. Wiel Coerver 1975-1976
  3. Frans Van Balkom 1978-1979
  4. Henk Wullems 1996-1997
  5. Wim Rijsbergen 2011-2012
  6. Pieter Huistra 201

Singapura

  1. Choo Seng Quee 1951-1953

Yugoslavia

  1. Antun Pogacnik 1954-1964
  2. Ivan Toplak 1991-1939

Indonesia

  1. E.A. Mangindaan 1966-1970
  2. Endang Witarsa 1970
  3. Suwardi Arlan 1972-1974, 1976-1978
  4. Djamiat Dalhar 1974
  5. Aang Witarsa 1974-1975
  6. Harry Tjong 1981-1982
  7. Sinyo Aliandoe 1982-1983, 1987
  8. M. Basri, Iswadi Idris, Abdul Kadir 1983-1984
  9. Bertje Matulapelwa 1985-1987
  10. Danurwindo 1995-1996
  11. Rusdy Bahalwan 1998
  12. Nandar Iskandar 1999-2000
  13. Benny Dollo 2008-2010, 2015
  14. Aji Santoso 2012
  15. Nilmaizar 2012-2013
  16. Rahmad Darmawan 2013
  17. Bima Sakti 2018

Turki

  1. Yusuf Balik 1971-1972

Polandia

  1. Marek Janota 1979-1980

Jerman

  1. Bernd Fischer 1980-1981
  2. Bernard Schumm 1999

Rusia

  1. Anatoli Polosin 1987-1991

Italia

  1. Romano Matte 1993-1995

Bulgaria

  1. Ivan Kolev 2002-2004, 2007

Inggris

  1. Peter Withe 2004-2007

Austria

  1. Alfred Riedl 2010-2011, 2013-2014, 2016

Argentina

  1. Luis Manuel Blanco 2013

Brasil

  1. Jacksen Tiago 2013

Spanyol

  1. Luis Milla 2017-2018

Skotlandia

  1. Simon McMenemy 2018-2019

Korea Selatan

  1. Shin Tae-yong 2019

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *